Betapa menyenangkannya menjadi buta aksara dan tak bisa mendengar
Sebuah gumaman perlahan memecah kesunyian
Lihatlah,..
Mereka langsung bereaksi dengan keras mendengar ucapannya
Kufur nikmat!
Tersentak jiwa. Kufur nikmat. Astagfirullah..
Betapa ketidakmampuan seorang hamba bersabar atas hal yang tak menyengkan buatnya
Tanpa ia sadari membawanya pada satu titik kesalahan
Lisannya terkatup rapat. Jiwanya terdiam dalam galau
Nyanyian semesta menyadarkannya
Perlahan ia memejamkan mata
Ke kiri dan ke kanan ia goyangkan kepala
Berbaur dengan suara yang di kumandangkan semesta bersama hawanya yang basah
Terlihat ia tersenyum. Entah apa maknanya
Tapi yang pasti, aku tau ia tak kan menyerah
Ia kan terus berjuang untuk tetap tegar
Hingga ia temukan pertemuan agung bersama Ilahi
Karena seorang pejuang, tak pernah mengenal kata henti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar